Riwayat Hidup Brahms
Johannes
Brahms lahir di Hamburg, Jerman Utara tanggal 7 Mei 1833. Ayahnya pemain
kontrabas dan ibunya 17 tahun lebih tua daripada ayahnya. Selama masa kanak-kanak
ayahnya membimbing Brahms dalam belajar music, tetapi pada usia tujuh tahun ia
mulai les piano kepada guru lain yang bernama Otto Cossel. Tahun 1846
kemajuannya semakin pesat, lalu ia menjadi murid dari Eduard Marxsen
(1806-1887), salah satu pemain piano dan komponis terpenting di Hamburg. Pada
bulan September 1848, Brahms mengadakan konser solonya yang pertama, disusul
dengan konser yang kedua di bulan April tahun 1849.
Pada
tahun 1850, Brahms bertemu dengan Eduard Remenyi, seorang pemain biola
berbangsa Hongaria. Remenyi mengajari dia gaya musik “zingarese” (gaya gipsi), yang pada zaman itu dianggap secara
popular sebagai musik rakyat Hongaria asli. Brahms kemudian mengikuti Remenyi
untuk suatu tur konser tahun 1852. Melalui pengalamam ini ia bertemu dengan
Joseph Joachim (1831-1907), seorang pemain biola terkenal yang kemudian menjadi
teman Brahms yang paling dekat.
Tahun
1853, Clara Schumann mendengar Brahms memainkan Sonata Piano in C mayor, Op. 1, Schumann langsung menyambutnya
sebagai pemusik jenius dan menulis artikel tentangnya dalam Neue
Zeitschrift fur Musik.
Tahun
1850an ia menciptakan dua karya orkes untuk Detmold yang berjudul Serenade namun ia merasa belum siap
untuk menyelesaikan sebuah simponi. Karya besar pertamanya yang melibatkan
orkes adalah Conserto Piano No. 1 in D
minor (1858) yang di bawa Brahms sendiri ke Hamburg. Tahun 1862 adalah
kunjungannya yang pertama di Wina. Brahms bertemu dengan Wagner yang telah
mendengar dan menyukai musiknya. Namun, setelah prestasi Brahms mulai mengancam
Wagner sebagai komponis utama Jerman, sekitar tahun 1869 Wagner mengkritiknya
dengan sangat pedas dalam suatu majalah musik.
Tanggal
31 Januari 1865 ibunya meninggal dunia. Peristiwa ini ditandai dengan karya
ciptaannya yang berjudul Trio for Horn,
Biola and Piano Op. 40. Mulai tahun 1868, Brahms menetap di Wina dan
tinggal disana sampai ia meninggal. Pada umumnya ia bekerja sebagai pemusik
tanpa ikatan resmi, kecuali tahun 1872-1875 ketika ia bertugas sebagai dirigen
Perhimpunan Filharmonik Wina.
Tahun
1876 ia pertama kali memainkan karya simfoninya
yang berjudul Simfoni No. 1 in C
minor yang telah ia selesaikan. Ia berumur 43 tahun ketika memainkannya. Simfoni No. 1 ini disambut meriah di
Wina, bahkan disebut “Simfoni No. 10”
dari Beethoven oleh Hans von Bulow. Brahms juga menciptakan Simfoni
No. 2 in D mayor yang dipentaskan untuk pertama kali tahun 1877 dan Konserto Biola dan Orkes tahun 1878.
Karya-karya
yang penting masa ini termasuk Konserto
Piano dan Orkes No. 2 dalam Bes mayor (1881), Simfoni No. 3 dalam F mayor (1883) dan Simfoni No. 4 dalam E minor (1885). Karya Brahms untuk orkes
terakhir adalah Konserto untuk Biola,
Cello dan Orkes dari tahun 1887.
Puncak
prestasinya berada pada tahun 1889. Kaisar Wilhelm dari Jerman memberi gelar “Pour
le Merite” kepada Brahms, ia juga memperoleh gelar tertinggi dari
Kaisar Austria, dan yang paling penting baginya yaitu ia dilantik sebagai “Freeman”
di kota asalnya oleh Walikota Hamburg.
Pada
bulan Oktober 1890, ia telah membuang banyak kertas musik ke dalam Sungai Traun
dan ia tidak akan menyelesaikan rencana simfoni kelima. Brahms memutuskan untuk
menghentikan kegiatannya sebagai komponis, setelah ia menyelesaikan Kuintet Gesek Op. 111.
Tahun
1891, Brahms bertemu dengan Richard Muhlfeld, seorang pemian clarinet. Ia
terkesan dengan permainannya sehingga ia memusatkan perhatian pada alat musik
tersebut. Hasilnya Trio Klarinet dan
Kuintet untuk Klarinet dan Kuartet Gesek pada tahun 1891 dan dua sonata
untuk clarinet serta piano dari tahun 1894.
Brahms
juga merupakan salah satu pelopor dalam
ilmu musikologi. Ia sangat tertarik dengan musik Barok dan mengedit
buku-buku musik Handel dan Couperin.
Pada
tanggal 3 April 1897, Brahms meninggal dunia akibat menderita kanker liver.
Musik Brahms
1. Musik Piano
Meskipun jumlah karya Brahms untuk piano solo tidak
banyak dibanding dengan Chopin atau Liszt, namun musiknya ini merupakan puncak
dari musik piano Jerman terakhir abad ke 19.
Ia lebih tertarik pada kualitas bahan musikal,
khususnya dari segi-segi ritme dan kontrapung, daripada menciptakan figurasi
yang sangat sulit dimainkan.
Karya piano Brahms yang awal termasuk tiga sonata
(Op. 1, 2 dan 5).
Karya-karya musik selanjutnya tidak berupa sonata,
tetapi musik dalam bentuk variasi, misalnya Variasi-Variasi
pada Tema Handel, Op. 24.
Karya-karyanya yang utama termasuk Four Ballade Op. 10. Enam Lagu Op. 76, Dua Rapsodi Op. 79, Fantasien Op. 116, dan tida kumpulan lagu,
yaitu Op. 117, 118, dan 119.
2. Musik Kamar
Musik kamar Brahms terdiri dari 24 karya yang merupakan
puncak dari repotoar musik kamar abad ke-19 bersama-sama dengan karya Beethoven
dan Schubert.
Sebagian besar dari karyanya ini melibatkan piano,
termasuk dua sonata cello, tiga sonata biola, dua sonata clarinet (atau biola
alto), tiga piano trio (biola, cello dan piano), Trio Horn Op. 40, Trio
Klarinet Op. 114, tiga piano kuartet (biola, biola alto, cello dan piano)
dan satu piano kuintet.
Karya musik kamar Brahms yang tidak melibatkan piano
yaitu tiga kuartet gesek, dua kuintet gesek, dua sekstet gesek, dan sebuah
klarinet kuintet. Semua musik ini disusun dalam tiga atau empat gerakan sesuai
dengan kebiasaan Beethoven.
3. Musik Vokal
Sebagian besar karya Brahms adalah music kor dan lieder.
Musik kor Brahms terdiri dari musik gerejawi Protestan Jerman yang paling agung
setelah Bach dan lagu-lagu sekuler. Karyanya yang terpenting adalah Ein Deutches Requiem untuk sopran,
baritone, kor dan orkes, serta sebuah susunan berbagai teks Alkitab dalam tujuh
gerakan yang merupakan salah satu karya kor dan orkes paling agung abad ke 19.
Melalui karya ini Brahms menjadi terkenal sebagai komponis di seluruh wilayah
Jerman.
Brahms menciptakan sekitar 190 lagu untuk suara dan
piano sepanjang kariernya.
4. Musik Orkes
Karya Brahms dalam orkes tidak banyak, tetapi
semuanya merupakan bagian utama dari repertoar musik konsert masa kini. Empat
simfoni Brahms seringkali dianggap sebagai simfoni-simfoni paling penting dari
masa sesudah Beethoven. Disusun dalam empat gerakan yang biasa, dengan berpusat
pada bentuk-bentuk utama dari masa klasik. Kontrapung dan perkembangannya motivik
sering mewarnai karya-karya ini, yang pada umumnya tidak mempunyai unsur
programatik yang spesifik.
Dalam simfoni-simfoninya, tekanan yang paling kuat
terasa pada gerakan yang pertama dan terakhir, disusun dalam bentuk sonata yang
menggunakan tiga kelompok subyek (kecuali finale
dari Simfoni No. 4 yang bersifat Chaconne).
Salah satu puncak dari simfoni Brahms adalah finale dari Simfoni No. 4 yang berdasarkan tema ostinato sepanjang 8 birama yang diwariasikan sebanyak 30 kali
lalu koda.
Keempat konserto Brahms lebih bersifat simfoni untuk
alat solo dan orkes daripada suatu penampilan
virtuosik yang mendominasi peranan orkes. Konserto Piano No. 2 dalam Bes Mayor terdiri dari empat gerakan,
bukan tiga seperti biasanya, dan merupakan salah satu konserto piano paling
panjang.
Variasi pada
Koral “Santo Antonius” dari tahun 1873
merupakan karya orkes pertama dalam bentuk variasi untuk berdiri sendiri.
mantap
ReplyDelete1xbet korean 1xbet korean | Legalbet.co.kr
ReplyDeleteThe first place to register with a 1xbet is just the one that gives you a great 1xbet advantage and the possibility to win real money or septcasino prizes. If you think หารายได้เสริม