Translate

Monday, December 2, 2013

Johannes Brahms (1833-1897)

 
Riwayat Hidup Brahms

Johannes Brahms lahir di Hamburg, Jerman Utara tanggal 7 Mei 1833. Ayahnya pemain kontrabas dan ibunya 17 tahun lebih tua daripada ayahnya. Selama masa kanak-kanak ayahnya membimbing Brahms dalam belajar music, tetapi pada usia tujuh tahun ia mulai les piano kepada guru lain yang bernama Otto Cossel. Tahun 1846 kemajuannya semakin pesat, lalu ia menjadi murid dari Eduard Marxsen (1806-1887), salah satu pemain piano dan komponis terpenting di Hamburg. Pada bulan September 1848, Brahms mengadakan konser solonya yang pertama, disusul dengan konser yang kedua di bulan April tahun 1849.

Pada tahun 1850, Brahms bertemu dengan Eduard Remenyi, seorang pemain biola berbangsa Hongaria. Remenyi mengajari dia gaya musik “zingarese” (gaya gipsi), yang pada zaman itu dianggap secara popular sebagai musik rakyat Hongaria asli. Brahms kemudian mengikuti Remenyi untuk suatu tur konser tahun 1852. Melalui pengalamam ini ia bertemu dengan Joseph Joachim (1831-1907), seorang pemain biola terkenal yang kemudian menjadi teman Brahms yang paling dekat.

Tahun 1853, Clara Schumann mendengar Brahms memainkan Sonata Piano in C mayor, Op. 1, Schumann langsung menyambutnya sebagai pemusik jenius dan menulis artikel tentangnya dalam Neue Zeitschrift fur Musik.

Tahun 1850an ia menciptakan dua karya orkes untuk Detmold yang berjudul Serenade namun ia merasa belum siap untuk menyelesaikan sebuah simponi. Karya besar pertamanya yang melibatkan orkes adalah Conserto Piano No. 1 in D minor (1858) yang di bawa Brahms sendiri ke Hamburg. Tahun 1862 adalah kunjungannya yang pertama di Wina. Brahms bertemu dengan Wagner yang telah mendengar dan menyukai musiknya. Namun, setelah prestasi Brahms mulai mengancam Wagner sebagai komponis utama Jerman, sekitar tahun 1869 Wagner mengkritiknya dengan sangat pedas dalam suatu majalah musik.

Tanggal 31 Januari 1865 ibunya meninggal dunia. Peristiwa ini ditandai dengan karya ciptaannya yang berjudul Trio for Horn, Biola and Piano Op. 40. Mulai tahun 1868, Brahms menetap di Wina dan tinggal disana sampai ia meninggal. Pada umumnya ia bekerja sebagai pemusik tanpa ikatan resmi, kecuali tahun 1872-1875 ketika ia bertugas sebagai dirigen Perhimpunan Filharmonik Wina.

Tahun 1876 ia pertama kali memainkan karya simfoninya  yang berjudul Simfoni No. 1 in C minor yang telah ia selesaikan. Ia berumur 43 tahun ketika memainkannya. Simfoni No. 1 ini disambut meriah di Wina, bahkan disebut “Simfoni No. 10” dari Beethoven oleh Hans von Bulow. Brahms juga menciptakan Simfoni  No. 2 in D mayor yang dipentaskan untuk pertama kali tahun 1877 dan Konserto Biola dan Orkes tahun 1878.

Karya-karya yang penting masa ini termasuk Konserto Piano dan Orkes No. 2 dalam Bes mayor (1881), Simfoni No. 3 dalam F mayor (1883) dan Simfoni No. 4 dalam E minor (1885). Karya Brahms untuk orkes terakhir adalah Konserto untuk Biola, Cello dan Orkes dari tahun 1887.

Puncak prestasinya berada pada tahun 1889. Kaisar Wilhelm dari Jerman memberi gelar Pour le Merite kepada Brahms, ia juga memperoleh gelar tertinggi dari Kaisar Austria, dan yang paling penting baginya yaitu ia dilantik sebagai “Freeman” di kota asalnya oleh Walikota Hamburg.

Pada bulan Oktober 1890, ia telah membuang banyak kertas musik ke dalam Sungai Traun dan ia tidak akan menyelesaikan rencana simfoni kelima. Brahms memutuskan untuk menghentikan kegiatannya sebagai komponis, setelah ia menyelesaikan Kuintet Gesek Op. 111.

Tahun 1891, Brahms bertemu dengan Richard Muhlfeld, seorang pemian clarinet. Ia terkesan dengan permainannya sehingga ia memusatkan perhatian pada alat musik tersebut. Hasilnya Trio Klarinet dan Kuintet untuk Klarinet dan Kuartet Gesek pada tahun 1891 dan dua sonata untuk clarinet serta piano dari tahun 1894.

Brahms juga merupakan salah satu pelopor dalam ilmu musikologi. Ia sangat tertarik dengan musik Barok dan mengedit buku-buku musik Handel dan Couperin.
Pada tanggal 3 April 1897, Brahms meninggal dunia akibat menderita kanker liver.

Musik Brahms

1. Musik Piano

Meskipun jumlah karya Brahms untuk piano solo tidak banyak dibanding dengan Chopin atau Liszt, namun musiknya ini merupakan puncak dari musik piano Jerman terakhir abad ke 19.
Ia lebih tertarik pada kualitas bahan musikal, khususnya dari segi-segi ritme dan kontrapung, daripada menciptakan figurasi yang sangat sulit dimainkan.
Karya piano Brahms yang awal termasuk tiga sonata (Op. 1, 2 dan 5).
Karya-karya musik selanjutnya tidak berupa sonata, tetapi musik dalam bentuk variasi, misalnya Variasi-Variasi pada Tema Handel, Op. 24.
Karya-karyanya yang utama termasuk Four Ballade Op. 10. Enam Lagu Op. 76, Dua Rapsodi Op. 79, Fantasien Op. 116, dan tida kumpulan lagu, yaitu Op. 117, 118, dan 119.

2. Musik Kamar

Musik kamar Brahms terdiri dari 24 karya yang merupakan puncak dari repotoar musik kamar abad ke-19 bersama-sama dengan karya Beethoven dan Schubert.
Sebagian besar dari karyanya ini melibatkan piano, termasuk dua sonata cello, tiga sonata biola, dua sonata clarinet (atau biola alto), tiga piano trio (biola, cello dan piano), Trio Horn Op. 40, Trio Klarinet Op. 114, tiga piano kuartet (biola, biola alto, cello dan piano) dan satu piano kuintet.
Karya musik kamar Brahms yang tidak melibatkan piano yaitu tiga kuartet gesek, dua kuintet gesek, dua sekstet gesek, dan sebuah klarinet kuintet. Semua musik ini disusun dalam tiga atau empat gerakan sesuai dengan kebiasaan Beethoven.

3. Musik Vokal

Sebagian besar karya Brahms adalah music kor dan lieder. Musik kor Brahms terdiri dari musik gerejawi Protestan Jerman yang paling agung setelah Bach dan lagu-lagu sekuler. Karyanya yang terpenting adalah Ein Deutches Requiem untuk sopran, baritone, kor dan orkes, serta sebuah susunan berbagai teks Alkitab dalam tujuh gerakan yang merupakan salah satu karya kor dan orkes paling agung abad ke 19. Melalui karya ini Brahms menjadi terkenal sebagai komponis di seluruh wilayah Jerman.
Brahms menciptakan sekitar 190 lagu untuk suara dan piano sepanjang kariernya.

4. Musik Orkes

Karya Brahms dalam orkes tidak banyak, tetapi semuanya merupakan bagian utama dari repertoar musik konsert masa kini. Empat simfoni Brahms seringkali dianggap sebagai simfoni-simfoni paling penting dari masa sesudah Beethoven. Disusun dalam empat gerakan yang biasa, dengan berpusat pada bentuk-bentuk utama dari masa klasik. Kontrapung dan perkembangannya motivik sering mewarnai karya-karya ini, yang pada umumnya tidak mempunyai unsur programatik yang spesifik.
Dalam simfoni-simfoninya, tekanan yang paling kuat terasa pada gerakan yang pertama dan terakhir, disusun dalam bentuk sonata yang menggunakan tiga kelompok subyek (kecuali finale dari Simfoni No. 4 yang bersifat Chaconne).
Salah satu puncak dari simfoni Brahms adalah finale dari Simfoni No. 4 yang berdasarkan tema ostinato sepanjang 8 birama yang diwariasikan sebanyak 30 kali lalu koda.
Keempat konserto Brahms lebih bersifat simfoni untuk alat solo dan orkes daripada suatu penampilan virtuosik yang mendominasi peranan orkes. Konserto Piano No. 2 dalam Bes Mayor terdiri dari empat gerakan, bukan tiga seperti biasanya, dan merupakan salah satu konserto piano paling panjang.
Variasi pada Koral “Santo Antonius” dari tahun 1873 merupakan karya orkes pertama dalam bentuk variasi untuk berdiri sendiri.

2 comments:

  1. 1xbet korean 1xbet korean | Legalbet.co.kr
    The first place to register with a 1xbet is just the one that gives you a great 1xbet advantage and the possibility to win real money or septcasino prizes. If you think หารายได้เสริม

    ReplyDelete